Rabu, 29 April 2009


Olimpiade Fisika
Kevin Winata (SMAK BPK Penabur 1 Jakarta) peraih medali emas di IPhO 2008 Hanoi Vietnam, tampak membawa bendera sang saka merah putih di deretan ke 4 setelah 3 siswa Cina (dilihat dari kanan).
Berita

Pelepasan Tim APhO X Bangkok
Rabu, 22 Apr 2009 16:40
Rabu pagi (22/4/o09) tim APhO X Bangkok bersama dengan tim catur (SD, SMP dan SMA) yang akan bertanding ke Yunani, dilepas oleh Prof. Suyanto, Ph.D selaku Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Tim diberi bekal semangat untuk membawa 8 medali emas (alias semua siswa) agar nanti dapat penghargaan dari pemerintah yaitu bea siswa hingga mencapai gelar doktor dimanapun mereka ingin melanjutkan studinya. Hal ini disampaikan untuk mengklarifikasi berita di Harian kompas kemarin dan hari ini tentang pemerintah Indonesia tidak memperhatikan siswa-siswa berprestasi. Disampaikan pula bahwa secara pribadi Prof Suyanto tidak merasa khawatir tentang siswa-siswa cerdas saat ini banyak diambil oleh pemerintah Singapore yang seolah-olah pemerintah Indonesia mengabaikan mereka (walau sesungguhnya sedang diproses Surat Keputusan Presiden tentang bea siswa untuk siswa berprestasi). Bila mereka nantinya berhasil sukses pasti akan menulis CV yang menyatakan asal Indonesia, ini tentunya merupakan suatu kebanggaan. Dengan santai pula Prof. Suyanto memberi contoh Presiden USA Barack Obama malah pernah sekolah tingkat SD selama 3 tahun di Indonesia, ini juga merupakan kebanggaan tersendiri bahwa jebolan didikan Indonesia dapat menjadi presiden di negara super power. Namun belum ada orang bule yang bisa menjadi presiden di Indonesia. Yah semoga siswa-siswi Indonesia yang berprestasi tetap bersemangat untuk memanfaatkan fasilitas yang dijanjikan oleh pemerintah. Sukses selalu tim yang membawa nama baik bangsa dan negara Indonesia.
Press Release Keberangkatan tim ke APhO X Bangkok, Thailand
Senin, 20 Apr 2009 14:46
PRESS RELEASE
Try Out di jurusan Fisika FMIPA UGM Yogyakarta
Selasa, 17 Mar 2009 19:46
TOFI berangkat ke Yogyakarta Minggu 15 Maret 2009 untuk try out di jurusan Fisika FMIPA UGM.
Silabus OSN Fisika Hasil Pertemuan di Bandung
Kamis, 12 Mar 2009 14:31
Hasil akhir dari pertemuan Pembina Pusat dengan Pembina Provinsi (Jaringan Olimpiade/Perguruan Tinggi Negeri se Indonesia) di Bandung dari tgl. 3 s/d 6 Maret 2009 diputuskan bahwa silabus OSN fisika sebagai berikut :
Perubahan Jadwal OSN 2009
Jumat, 27 Feb 2009 08:24
Dalam pertemuan persiapan TOT pembina Olimpiade Provinsi yang dilakukan di Cisarua tgl 25 - 27 Februari 2009, Direktorat Pembinaan SMA Depdiknas mengumumkan tentang jadwal OSN 2009 terbaru :
Silabus IPhO/APhO
Senin, 2 Feb 2009 13:16
Syllabus
Materi seleksi OSN 2009
Senin, 2 Feb 2009 11:43
Melihat kemampuan siswa yang terpilih 8 besar kali ini, para pembina menginginkan agar materi seleksi OSN 2009 tingkat nasional, selain Mekanika juga akan ditambah dengan Listrik/Magnet kurikulum SMA. Hal ini dimaksudkan agar peraih medali OSN (30 besar) minimal sudah dibekali kemampuan Listrik/Magnet kurikulum SMA selain Mekanika materi Olimpiade.
Berita Lainnya
74 Hari
Menuju IPhO 2009Merida, Yucatan, Mexico12 Juli 2009
Kliping
Kembangkan tradisi raih emas olimpiade fisika (Kompas)
TOFI Raih Tiga Medali Emas di Apho Mongolia (kompas.com)
Tim Olimpiade Fisika Indonesia ke Mongolia (kompas.com)
Indonesia Targetkan Dua Medali Emas di Olimpiade Fisika Asia (Media Indonesia)
Perguruan Tinggi Diminta Terima Juara Olimpiade (Kompas)
Kliping Lainnya
Physics Update
Bentuk Air di Antariksa Bulat, Mengapa?
Mengapa ada perbedaan musim?
Cahaya tak memiliki usia
Salju : Fenomena alam yang menakjubkan
Top Ten Physicists in History and Top Ten Great Unsolved Problems in Physics
Aritkel Lainnya

xHTML & CSS
Copyright © 2000 - 2007 Tim Olimpiade Fisika Indonesia. All Rights Reserved.email : webmaster(at)tofi.or.id
Dasar Laut Pulau Sipadan-Kapalai

Hari ini merupakan hari pertama saya bersama beberapa diver dalam kumpulan kami ke Pulau Sipadan. Saya adalah orang yang paling teruja, tetapi dalam diam. Ia merupakan kali pertama saya membenamkan diri saya ke dalam laut di Pulau Sipadan. Perjalanan dengan bot dari Kapalai mengambil masa lebih kurang 15 minit. Kami singgah di jeti untuk pendaftaran dan setelah selesai segala prosedur yang perlu dipatuh, kami bergerak ke Barracuda Point.
Nama :
Barracuda Point Masa Mula – 9.56 amMasa Tamat – 10.41 amKedalaman – 27.3 meterMasa Berada Di Dasar – 45 minitJarak Penglihatan – 10 meterSuhu – 30 darjah CelciusRating – 5 bintang
Pulau Sipadan memang dikenali dengan hidupan yang lebih besar berbanding Kapalai. Saya teruja. Mungkinkah ini menjadi kali pertama saya akan melihat jerung di hadapan mata ? Jerung di hadapan mata ? Ya ! Jerung !
Dalam kumpulan tersebut terdapat seorang perakam video mengikut kami. Chille dari
LKWID.com yang ditugaskan untuk merakamkan kenangan kami di dasar laut. Hari itu Ralston merupakan Dive Master dan Buddy saya.
Dengan kedalaman mencecah 27.3 meter, kami dapat melihat lebih 20 ekor jerung white-tips dan lebih 10 ekor penyu. Sudah namanya pun Barracuda Point, pastinya barracuda akan dapat dilihat dengan mudah. Segerombolan barracuda melintas di hadapan kami pada awal minit ke 5 selaman kami. Terlalu cepat mimpi menjadi kenyataan. Jika sebelum ini saya hanya dapat melihat gambar segerombolan barracuda di komputer, kini mereka di hadapan mata saya.
Ikan yang pelbagai bentuk dan pelbagai warna adalah sesuatu yang biasa di Barracuda Point. Ada macam-macam nama yang tentunya tidak dapat saya ingati. Mungkin di percutian yang akan datang saya akan mengingati nama mereka.
Saya menyukai Sipadan berbanding Kapalai kerana jenis hidupan liar yang ada di perut laut tersebut. Selaman itu menjadi antara yang saya ingati kerana keindahannya terlalu sukar untuk digambarkan. Saya mula membiasakan persekitaran di dasar laut. Saya juga mula membiasakan diri untuk melakukan safety stop. Giant stride yang saya lakukan dilakukan dengan ayak berkeyakinan walaupun agak takut-takut.
Laut di Sipadan memang agak dalam sehingga kaki tidak mencecah ke dasar laut. Yang mampu saya lakukan hanya terapung di dalam air, sama seperti Dr. Sheikh Muszaphar terapung tanpa graviti di angkasa. Jika ditanya pada saya, adakah saya puas ? Pastinya jawapan saya YA !
Selesai di Baraccuda Point, kami berhenti makan tengahari di Jeti Pulau Sipadan berdekatan sebuah pos tentera. Kami berehat selama 1 jam 10 minit ataupun dikenali dengan surface interval. Ada sebab kenapa perlu berhenti seketika untuk membuang nitrogen yang masuk ke dalam badan sewaktu diving.
Destinasi yang seterusnya ialah South Point.
Nama :
South Point Masa Mula – 11.53 amMasa Tamat – 12.38 amKedalaman – 28.5 meterMasa Berada Di Dasar – 45 minitJarak Penglihatan – 10 meterSuhu – 29 darjah CelciusRating – 5 bintang
Ada sesuatu yang berlaku pada dive computer saya. Oh! Ya ! Jangan ingat saya tinggalkan notebook, tetapi saya tidak membawa komputer. Komputer yang saya maksudkan ialah dive computer
SUUNTO D4 saya. Jam tersebut merekodkan setiap dive saya selain menjadi pengawal peribadi saya sewaktu selaman. Ia memberikan arahan sekiranya saya melanggar peraturan diving. Jika ada.
Dive computer saya memberikan warning signal dan menyarankan saya agar berhenti. Arahan STOP muncul di minit ke 16 pada kedalaman 24.4 meter dan hilang dim init ke 40 pada kedalam 6.2 meter. Saya sebenarnya masih tidak faham apa yang sebenarnya yang berlaku. Apakah saya telah turun ke dasar laut terlalu cepat atau pun mungkin telah naik ke permukaan terlalu cepat ?
Destinasi South Point sangat hebat. White-tip sharks hanya kurang 2 meter dari saya. Saya sekadar melihat dan cepat-cepat bergerak menjauhkan diri. Bimbang menerpa di dalam hati. Lumrah untuk seorang diver baru seperti saya. Saya sempat juga menyentuh seekor penyu dari berpuluh-puluh yang sempat saya temui. Penyu tidak membahayakan untuk disentuh lebih-lebih lagi jika ia sedang berehat di dasar.
Kali ini saya lebih yakin dan tahu menggunakan
BCD saya. Saya lebih tenang untuk mengawal imbangan di dalam laut. Saya sudah tahu apakah fungsinya memasukkan angin dan mengeluarkan angin apabila perlu agar imbangan di dalam air dapat dilakukan.
Di South Point saya dapat merasai apakah makna termocline. Memang terasa hangat air di antara kesejukan air yang ada di dasar laut. Kali ini saya sudah berani untuk memusing-musingkan badan di dalam air, jika mahu melihat apa yang ada di belakang. Sekali-sekala tunjuk skil. Hahaha.
Angkara bunyi amaran dari dive computer, saya ambil keputusan untuk tidak meneruskan aktiviti selaman yang ketiga pukul 3 petang. Saya menghabiskan masa berehat di Resort dan bersantai “sun-bathing”.
Saya hanya mendapat tahu yang aktiviti selaman ketiga petang itu dibuat di Mabul. Nampaknya peluang saya untuk ke Mabul tidak menjadi kenyataan. Saya hanya berpeluang untuk ke Sipadan dan Kapalai sahaja selesai 4 hari berada di resort tersebut.
Terumbu Karang

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae.
Hewan karang bentuknya aneh, menyerupai batu dan mempunyai warna dan bentuk beraneka rupa. Hewan ini disebut polip, merupakan hewan pembentuk utama terumbu karang yang menghasilkan zat kapur. Polip-polip ini selama ribuan tahun membentuk terumbu karang.
Zooxanthellae adalah suatu jenis algae yang bersimbiosis dalam jaringan karang. Zooxanthellae ini melakukan fotosintesis menghasilkan oksigen yang berguna untuk kehidupan hewan karang
Di lain fihak, hewan karang memberikan tempat berlindung bagi zooxanthellae.
Gambar polip

Dalam ekosistem terumbu karang ada karang yang keras dan lunak. Karang batu adalah karang yang keras disebabkan oleh adanya zat kapur yang dihasilkan oleh binatang karang. Melalui proses yang sangat lama, binatang karang yang kecil (polyp) membentuk kolobi karang yang kental, yang sebenarnya terdiri atas ribuan individu polyp. Karang batu ini menjadi pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Walaupun terlihat sangat kuat dan kokoh, karang sebenarnya sangat rapuh, mudah hancur dan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.

Peran dan manfaat terumbu karang :
> sebagai tempat hdiupnya ikan-ikan yang banyak dibutuhkan manusia untuk pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, dll.
> sebagai benteng " pelindung pantai dari kerusakan yang disebabkan oleh gelombang atau ombak laut, sehingga manusia dapat hidup di daerah dekat pantai.
> sebagai tempat untuk wisata. Karena keindahan warna dan bentuknya, banyak orang berwisata bahari.

Luas terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 60.000 km2. Terumbu karang yang dalam kondisi baik hanya 6,2 %. Kerusakan ini pada umumnya disebabkan 3 faktor :
Keserakahan manusia
Ketidaktahuan dan ketidakpedulian
Penegakan hukum yang lemah
Pemanasan Global

Apakah itu Pemanasan Global?
o Peningkatan purata suhu atmosfera permukaan bumi secara global dan disebabkan
oleh aktiviti manusia atau secara semulajadi.

Bagaimanakah pemanasan global terjadi?
o Apabila gas-gas seperti karbon monoksida, karbon dioksida, kloro flourokarbon
(CFC), metana dan nitrus oksida menyerap sinaran daripada matahari dan
mengeluarakan semula sinaran tersebut, suhu purata atmosfera bumi akan
meningkat. Gas-gas ini juga menyerap tenaga haba yang dikeluarkan daripada
sistem atmosfera bumi. Ini secara kolektif akan meningkatkan lagi suhu purata
atmosfera bumi.
o Aktiviti-aktivi manusia seperti penjanaan tenaga elektrik, peningkatan
pengangkutan dan penggunaan CFC untuk tujuan pengawalan udara (airconditioning)
dan sebagai ‘propellant’ dalam bekas aerosol, telah menyebakan
pengeluaran gas – gas tersebut meningkat. Sumber gas-gas seperti ini yang
disebabkan oleh aktiviti manusia dinamakan gas-gas ‘anthropogenic’.
o Antara gas-gas rumah hijau yang paling banyak menyerap radiasi tenaga haba
daripada bumi adalah CFC. CFC pula bertindak dengan gas ozon daripada lapisan
ozon dan meyebabkan penipisan lapisan ozon. Lapisan ozon bertindak melindungi
kehidupan bumi daripada radiasi merbahaya seperti sinaran ultra lembayung (UV)

B. Penipisan lapisan ozon seterusnya akan menyebabkan radiasi sperti UVB
sampai ke bumi dan akan menyebabkan peningkatan dalam kanser kulit dan
penyakit mata.

Apakah akibat pemanasan global?
o Cuaca dan iklim bumi sangat dipengaruhi oleh perbezaan suhu dan kandungan
wap air. Peningkatan purata suhu atmosfera bumi akan mengubah cuaca (climate
change) di bumi. Pemanasan global juga akan menyebabkan pencairan ais dan
glasier di kawasan Artic dan Antartika. Ini akan menyebabkan peningkatan dalam
aras laut. Kawasan-kawasan dan bandar-bandar tepi laut seperti New York dan
Rotterdam sudah mula mengalami kenaikan aras laut. Negara-negara pulau
(island states) seperrti Vanuatu telah kehilangan beberapa pulau-pulau kecil
akibat kenaikan aras laut.
o Ada juga jangkaan bahawa perubahan cuaca akan mempengaruhi kekerapan dan
‘intensity’ribut. Salah satu contoh adalah kekuatan dan kebinasaan yang
disebabkan oleh rebut Katrina di Amerika Syarikat pada tahun 2005 dan banjir
yang dialami di Malaysia di hujung tahun 2006 hingga awal tahun 2007.
o Aras laut pula dijangka meningkat 15cm pada tahun 2050 dan 34cm pada tahun
2100.
o Mengikut model matematik perubahan cuaca suhu purata global akan meningkat
1 hingga 2 darjah Celcius pada tahun 2030 disebabkan peningkatan dalam
pelepasan gas-gas rumah hijau.
o Adalah dijangka dengan perubahan cuaca,, kawasan-kawasan di utara
Khatulistiwa akan menjadi lebih panas dan tempoh musim sejuk akan berkurang.
Negara-negara di selatan Khatulistiwa pula akan menjadi lebih panas dan suhu
musim kemarau akan meningkat. Tempoh kemarau juga akan berpanjangan.
Dengan itu adalah dijangka kawasan-kawasan seperti ini akan mengalami
kekurangan bekalan air.
o Perubahan cuaca bumi akan menyebabkan perubahan dalam kandungan
kelembapan tanah dan seterusnya perubahan dalam jenis tumbuhan yang sesuai
untuk ditanam. Ini akan mempengaruhi industri pertanian sesebuah negara.
o Peningkatan purata suhu global, perubahan cuaca dan peningkatan aras laut akan
menyebabkan perubahan dalam kehidupan manusia. Negara-negara yang kaya
dijangka berupaya menangani masalah-masalah yang akan timbul. Negara-negara
miskin dijangka akan menghadapi masalah yang lebih ketara.

Apakah gas rumah hijau atau ‘green house gases’?
o Gas-gas rumah hijau adalah gas-gas yang menyerap sinaran daripada matahari
dan mengeluarakan semula sinaran tersebut dan jika terlalu banyak gas-gas
tersebut di atmosfera, suhu purata atmosfera bumi akan meningkat. Contohcontoh
gas tersebut adalah, karbon dioksida, karbon monoksida, CFC dan nitrus
oksida.

Bagaimanakah gas rumah hijau ini bertindak menyebabkan pemanasan global?
o Gas-gas ini akan menyerap dan memerangkap sinaran daripada matahari ke bumi
dan mengeluarkan semula sinaran tenaga tersebut. Gas-gas ini juga memerangkap
sinaran tenaga haba daripada bumi. Pemerangkapan tenaga haba oleh gas-gas
rumah hijau ini menyebabkan peningkatan purata suhu atmosfera bumi secara
global.

Apakah sumber-sumber gas rumah hijau?
o Pembakaran sumber tenaga fosil seperti arang batu dan petroleum menyebabkan
pengeluaran sebanyak 5.4 billion tan metric gas karbon dioksida (CO2) setahun.
Penebangan hutan pula menyebabkan pengeluaran sebanyak 1.6 billion tan metrik
karbon dioksida setahun.
o CFC yang digunakan dalam pengawalan suhu, cat dan sebagai ‘propellant’ dalam
tin aerosol adalah gas yang sangat memudaratkan. Disamping bertindak sebagai
agen dalam pemanasan global, ia juga bertindak dengan ozon pada lapisan ozon
stratosfera. Ini menyebabkan penipisan lapisan ozon dan seterusnya
membenarkan kemasukan sinaran ultra ungu B (UVB) yang membahayakan sel
hidup.

Bagaimanakah saya sebagai pengguna dapat mengurangkan pengeluaran gas rumah
hijau?
o Oleh kerana sebahagian besar jumlah gas-gas rumah hijau di atmosfera
disumbangkan oleh aktiviti manusia, kita sebagai pengguna harus
memberhentikan penggunaan bahan yang mengandungi CFC. Apabila membeli
tin-tin aerosol, baca label dan pilih produk dalam tin aerosol yang tidak
menggunakan CFC.
o Kebanyakan pengeluaran ‘athropogenic’ gas-gas rumah hijau adalah disebabkan
pembakaran bahan api fosil seperti arang batu dan petroleum. Oleh kerana itu
sebagai pengguna kita harus mengurangkan permintaan terhadap bekalan elektrik
dengan mengamalkan penjimatan bekalan elektrik. Ubah cara hidup kita untuk
mengurangkan pergantungan kepada pengangkutan – seperti memandu ketika
kurang kesesakan lalulintas, pastikan kenderaan diselengara mengikut kekerapan
tertentu. Anda juga boleh mengurangkan pergantungan kepada kenderaan
persendirian dan menggunakan pengangkutan awam dan berjalan atau berbasikal
untuk perjalan jarak dekat.
o Kurangkan penjanaan sampah dan pastikan sampah dibuang dengan
bertanggunjawab. Pereputan sisa-sisa organik mengeluarkan gas-gas rumah hijau
seperti metana.
o Kita harus membeli dan seterusnya menggalakkan penggunaan produk kayukayan,
di mana sumber kayu untuk produk-produk sedemikian datang daripada
hutan yang diurus secara lestari dan mengamalkan penanaman semula hutan.
o Secara keseluruhan kita harus menggunakan sumber-sumber bumi dengan penuh
bertanggungjawab. Fikir dahulu sebelum guna / membeli.

Apakah yang boleh dilakukan oleh pihak kerajaan untuk mengurangkan pengeluaran gas
rumah hijau?
o Di peringkat negeri pelbagai undang-undang boleh digubal untuk mengurangkan
pembalakan dan penebangan hutan. Pengurusan hutan yang lestari juga harus
diamalkan. Pembalakan dan industri berasaskan sumber –sumber hutan harus
mengikuti garis panduan yang telah dibangunkan untuk tujuan pembangunan
industri berasaskan hutan secara lestari. Contoh-contoh garispanduan tersebut
adalah seperti pensijilan FSC (Forest Stewarship Council).
o Di peringkat kebangsaan dan dengan kerjasama kerajan negeri dan tempatan
pelbagain usaha-usaha pemantauan dapat dilakukan untuk mengalakkan industriindustri
menggunakan peralatan seperti motor yang efisien dan mengurangkan
penggunaan tenaga elektrik.
o Infrastruktur dan sistem pengangkutan awam harus diperluaskan ke kawasan
perumahan supaya penggunaan kereta persendirian juga boleh dikurangkan.
Sistem pengangkutan awam juga harus selamat untuk pengguna, terutamanya bagi
kaum wanita.
o Kerajaan juga boleh menjadikan pelabelan kecekapan tenaga bagi peralatan letrik
seperti lampu, peti sejuk dan lain-lain perkakas elektrik wajib atau mandatori.
Seterusnya mengenakan tindakan untuk mengelakkan penjualan perkakas elektrik
yang tidak mempunyai label atau penyalahgunaan label-label tersebut.
o Pihak kerajaan juga harus meningkatkan kajian terhadap penggunaan sumber
tenaga alternatif yang boleh diperbaharui bagi pengangkutan dan penjanaan
tenaga elektrik. Kita harus mengurangkan pergantungan terhadap bahan api fosil.
Keluaran asap (gas-gas rumah hijau) dari kilang
Ribut taufan di Miami, Florida
Pemanasan Global
Dasar sebuah sungai yang kering kontang
Pencairan ais di Antartika
Mangsa-mangsa kebuluran
Gambar pulau Tuvalu yang mengalami kenaikan aras laut - tahun 2005
8 Langkah Indonesia Antisipasi Flu Babi
Jakarta - Pemerintah menetapkan delapan langkah antisipasi menghadapi flu babi yang mematikan. Langkah antisipasi yang pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Departemen kesehatan RI tersebut bertujuan demi mencegah menyusupnya virus H1N1 ke Indonesia.Langkah antisipasi ini diumumkan oleh Menkes Siti Fadilah Supari dalam sesi keterangan pers di Kantor Depkes RI, Jakarta, Selasa (28/4/2009). Pelaksanaan langkah antisipasi ini melibatkan pula jajaran Departemen Perhubungan RI dan Departemen Perdagangan RI.Delapan langkah itu adalah:
1. Mengoperasikan alat pendeteksi suhu tubuh di 10 bandara internasional. Deteksi ditujukan pada penumpang yang baru datang dari perjalanan luar negeri, khususnya Malaysia.
2. Kepada warga yang hendak bepergian ke Malaysia, diberikan panduan prosedur menghindari dari kemungkinan tertular flu babi.
3. Melakukan pemantauan penyakit influenza di 100 titik dan 15 Rumah Sakit se-Indonesia.
4. Revitalisasi 100 RS rujukan flu babi dan pelatihan ulang kepada tenaga medis yang ada.
5. Penelitian virus H1N1 di semua laboratorium yang sebelumnya didesain untuk meneliti virus H5N1 (flu burung).
6. Mengusir warga malaysia yang ada di Indonesia.
7. Pengadaan obat malonflu yang dilaporkan mampu menanggulangi virus H1N1. Malonflu adalah obat yang dibuat untuk penanggulangan flu babi.
8. Penyebaran informasi secara masif pada masyarakat mengenai tata cara mengenali dan menghindari flu babi.